Operasi Ten-Go
Jepang hampir tidak mempunyai kapal induk lagi pada 1945, dan semua
kapal perang ditaruh di Kure Naval Arsenal, termasuk Super Battleship IJN
Yamato. Kemudian panglima perang Jepang yang sudah tau tidak bisa melakukan apa
apa lagi meluncurkan serangan bunuh diri ke armada Amerika.
Kapal Tempur, IJN Yamato yang berhasil menghindari Bom Udara Pesawat AS |
Tanggal 1 April 1945, invasi marinir Amerika ke Okinawa dimulai untuk pertama kalinya, sementara itu, seluruh Armada Gabungan Jepang, dikumpulkan menjadi satu untuk menyerang armada Amerika di Okinawa. Terdiri dari 1 kapal tempur, 1 kapal penjelajah ringan, 8 kapal penghancur, dan seratus pesawat kamikaze, mereka maju pada 7 April 1945 untuk melawan kegagahan Armada Amerika yang tidak bisa dihentikan lagi jalurnya.
Pemimpin armada Jepang adalah Seiichi Ito, dengan kapal benderanya
yaitu kapal terbesar mereka yaitu IJN Yamato. Yamato, yang kehilangan adiknya
Musashi, di Battle of Surigao Strait (24 Oktober 1944), bagian dari Battle of
Leyte Gulf, segera dikembalikan ke Kure Naval Arsenal dan kemudian menjadi
kapal bendera dari seluruh Armada Gabungan, dimana semuanya telah berkumpul
disini.
Armada Amerika, Fifth Fleet yang berisi Task Force 58 yang terdiri dari Essex-Class Aircraft Carrier (Essex Class berjumlah 24 dan merupakan yang terbanyak dalam sejarah), mendapat laporan tersebut dan memikirkan bagaimana mereka menghancurkan armada Jepang yang memiliki kapal Super Battleship tersebut.
Kapal Tempur, IJN Yamato ketika ia diserang oleh AU Amerika Serikat di Operasi Ten-Go 7 April 1945 |
Tanggal 7 April 1945, pagi hari, armada Jepang diikuti dan diamati
oleh 2 pesawat PBM Mariner, dimana IJN Yamato menembakkan meriam 460mm (18.1
inci) nya ke mereka, tetapi tetap diikuti hingga pukul 11:30 dan berhaluan
kembali ke Okinawa. Pengamatan diberikan kepada pemimpin 5th Fleet, Admiral
Raymond A. Spruance, yang memilih untuk menghancurkan mereka dengan kapal
tempur dari Task Force 54.
Vice Admiral Marc Mitscher, marah dengan hal tersebut dan
mengatakan bahwa cara untuk menghancurkan armada mereka dengan korban rendah
adalah dengan pesawat, yaitu pesawat dari Task Force 58. Usul Mitscher diterima
dan TF58 bergerak ke Armada Jepang.
Pesawat dari USS Hornet, USS Belleau Wood, USS Bennington, USS San
Jacinto, USS Essex, USS Hancock, USS Bunker Hill, dan USS Bataan yang berjumlah
hampir 400 pesawat menyerang Armada Jepang pada pukul 12:00.
Pesawat Amerika yang terdiri dari Vought F4U Corsair, Grummann F6F
Hellcat, Grummann TBF Avenger, dan Curtiss SB2C Helldiver menyerang Armada
Jepang dengan Fighter F6F Hellcat & F4U Corsair menyerang duluan untuk
melawan pesawat Jepang, tetapi tidak ada satupun pesawat Jepang yang muncul.
Setelah jelas bahwa Jepang tidak memiliki satupun kekuatan udara,
pesawat pengebom tukik dan pengebom torpedo meluncurkan serangannya ke arah
Yamato, dengan penembakan 460mm meriamnya kearah pesawat tersebut dan hampir
150 AA gun, tetapi mereka hanya menembak jatuh sedikit pesawat Amerika.
Light Cruiser Yahagi terkena torpedo duluan, tepat di ruangan
mesinnya, membunuh semua krunya dan kapalnya tidak bisa bergerak. Tambahan 6
torpedo dan 12 bom membawa Yahagi kebawah laut pada 14:06.
Yamato terkena 2 bom dan 1 torpedo di babak pertama penyerangan,
menyebabkan api yang besar yang tidak bisa dipadamkan. Destroyer Hamakaze
kemudian tenggelam setelah rusak dan ditarik mundur. Babak kedua dan ketiga
menyerang Yamato dengan total 8 torpedo dan 15 bom langsung kearah Yamato.
Yamato yang AA gunnya sudah rusak parah dan bagian bawah kapalnya
sudah banjir, diserang kembali oleh 100 pesawat, membuat 3 torpedo kembali
meledak di Yamato, merusak ruddernya. Pada pukul 14:00, semuanya sudah berakhir
untuk Yamato.
Admiral Ito menyuruh untuk meninggalkan kapal, radio mereka sudah
rusak setelah serangan, dan Ito, bersama Kapten Yamato, Kosaku Aruga menolak
untuk turun dari kapal dan memilih untuk mati didalam. Pukul 14:20, Yamato
sudah mulai miring dan 14:23 terdengar ledakan dari Yamato. Beberapa destroyer
lain pun ikut tenggelam.
Setelah Terbalik, IJN Yamato Meledak dan membelahnya. ledakan ini juga penanda Operasi ini berakhir dimenangkan oleh AL Amerika |
Pertempuran berlanjut dengan serangan kamikaze ke kapal induk
Amerika, berjumlah 115 pesawat. Total 100 pesawat lebih tidak kembali dan kapal
Amerika hanya rusak sedikit.
- Garzke, W. H.; Dulin, R. O. (1985). Battleships: Axis and Neutral Battleships in World War II. Annapolis: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-101-3.
- Abe, S. (1994). 特攻大和艦隊 [Special Attack Fleet Yamato] (in Japanese). Shinjuku: Tatsumi Publishing Co. ISBN 9784876022113.
- Feifer, G. (2001). "Operation Heaven Number One". The Battle of Okinawa: The Blood and the Bomb. The Lyons Press. ISBN 1-58574-215-5.