Rabu, 08 Maret 2017


 Para Regimentskommandeur (Komandan Resimen) dari Infanterie-Regiment 16 berfoto bersama dalam sebuah acara di Oldenburg-Kreyenbrück, hari minggu tanggal 23 Mei 1937. Dari kiri ke kanan: Generalmajor Hartwig von Platen (Komandan periode 1 April 1928 - 30 September 1929), General der Infanterie Hans Freiherr Seutter von Lötzen (Komandan periode 1 April 1925 - 30 September 1926), Oberst Hans Kreysing (Komandan periode 1 Oktober 1936 - 10 September 1940), General der Infanterie Leopold Freiherr von Ledebur (Komandan periode 27 September 1920 - 14 Juni 1921), Generalleutnant Johannes Severin (Komandan periode 15 Juni 1921 - 31 Maret 1925), Generalmajor der Luftwaffe Karl von Roques (Komandan periode 1 Oktober 1929 - 30 September 1931), dan Generalmajor Athos von Schauroth (Komandan periode 1 Oktober 1933 - 30 September 1936). Regimentskommandeur lain yang tidak nongol dalam foto ini adalah Generalmajor Erich Gudowius (Komandan periode 1 Oktober 1926 - 31 Maret 1928) dan Generalleutnant Gerhard Glokke (Komandan periode 1 Oktober 1931 - 30 September 1933)

Selasa, 07 Maret 2017

Operasi Pembunuhan Hitler

Kini Claus von Stauffenberg berusaha untuk melakukan upaya pembunuhannya yang kedua, yang bertempat di markas besar Hitler di Prusia Timur yang lebih dikenal sebagai Wolffschanze (Sarang Serigala). Tanggal 15 Juli 1944 dia menghadiri sebuah konferensi yang dihadiri langsung oleh Sang Führer. Stauffenberg dibuat begitu kecewa ketika mengetahui bahwa Heinrich Himmler absen lagi. Akhirnya usaha percobaan ini pun gagal. 

Bisa dibilang, rasa anti Stauffenberg terhadap Hitler sudah sampai ke ubun-ubun, dan perwira yang berusia 36 tahun ini tidak pernah berhenti mencoba untuk mewujudkan tujuannya : membunuh Hitler. Usaha ketiganya (sekaligus terakhir) dilakukan pada tanggal 20 Juli 1944. keputusan untuk kembali meledakkan Hitler pada tanggal tersebut telah dibuat empat hari sebelumnya dalam sebuah pertemuan yang diadakan di rumah Stauffenberg di Tristanstrasse No.8, Wansee. Ada atau tidak adanya Himmler, kali ini rencana harus tetap jalan terus, apapun hasil yang akan terjadi kemudian. Jam 12.00 Stauffenberg dan Generaloberst Friedrich Fromm melaporkan diri ke kantor Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel untuk mengadakan konferensi kecil sebelum masuk ke ruang pertemuan utama. Jam 12.37, Stauffenberg menempatkan koper yang telah berisi bom waktu di bawah meja penggelar peta, dan kemudian pergi meninggalkan ruangan dengan berpura-pura seakan-akan hendak melakukan sambungan telepon penting. Seorang Oberst bernama Heinz Brandt yang menggantikan tempatnya kemudian secara tidak sengaja melihat koper yang ditinggalkan oleh Stauffenberg. Dia lalu menggeser koper tersebut lebih jauh dari meja dengan kakinya. Ini adalah saat dimana takdir kembali berbicara. Meja kayu tebal yang terbuat dari pohon ek telah menyelamatkan Hitler dari daya penuh bom yang meledak tepat pada jam 12.42. pada saat ini Stauffenberg telah dalam perjalanan kembali ke Berlin. Jam 18.28 sebuah siaran radio dari Wolffschanze melaporkan bahwa Hitler telah selamat dari ledakan tersebut dan hanya mengalami luka ringan. Malamnya, jam 00.30, Stauffenberg bersama dengan konspirator lainnya yaitu Oberleutnant Werner von Haeften, General der Infanterie Friedrich Olbricht dan Oberst Albrecht Mertz von Quirnheim, ditangkap atas perintah Fromm si oportunis dan langsung dieksekusi oleh regu tembak di halaman dalam markas Bendlerstrasse. Tak lama setelah peristiwa ini, istri Stauffenberg beserta keempat anaknya ditangkap dan ditahan oleh Gestapo. Saat itu Nina von Stauffenberg sedang mengandung anaknya yang kelima, dan kemudian melahirkan dalam penjara. Nina pada akhirnya berhasil dibebaskan oleh Sekutu bersama dengan anak-anaknya, sedangkan salah seorang saudara Stauffenberg yang bernama Berthold, yang ikut dipenjara, tidak mengalami nasib seberuntung itu dan kemudian harus mengalami nasib dieksekusi pula seperti kakaknya. Antara tanggal 8 Agustus 1944 sampai dengan 9 April 1945, 90 orang yang dianggap terlibat dalam peristiwa 20 Juli telah dieksekusi di penjara Plötzensee. 

Paris 
Upaya lain untuk membunuh Hitler direncanakan akan terjadi tanggal 27 Juli 1940 di Paris, dimana Graf Fritz-Dietlof von der Schulenberg bermaksud untuk menembak Hitler dari podium penonton selama berlangsungnya parade militer untuk menghormati Hitler atas kemenangannya adalam Operasi Fall Gelb. Dahsyatnya, secara diam-diam Hitler mengunjungi Paris pagi-pagi tanggal 23 Juli dan mengunjungi bangunan-bangunan terkenal kota Paris, termasuk di antaranya Menara Eiffel dan kuburan Napoleon Bonaparte. Dia memulai tur wisatanya jam 06.00 dan berakhir tiga jam kemudian, untuk kemudian kembali lagi ke Berlin. Beberapa hari kemudian Schulenberg menerima berita bahwa harapannya membunuh Hitler dalam parade 27 Juli telah dibatalkan. 

Ternyata usaha pembunuhan terhadap Hitler di Paris tidak hanya dilakukan oleh Schulenberg saja. Kali ini otaknya tak lain tak bukan adalah Generalfeldmarschall Erwin von Witzleben. Dalam bulan Mei 1941, dia berusaha untuk mengundang Hitler ke Paris untuk menghadiri parade militer yang sama. Kunjungan tersebut direncanakan tanggal 21 Mei, tapi kemudian dibatalkan pada menit-menit terakhir! 

Garis Siegfried 
Di tahun 1939 tak lama sebelum pecahnya Perang Dunia II, Generaloberst Kurt von Hammerstein-Equord berkali-kali mengajukan undangan kepada Hitler untuk mengadakan kunjungan ke benteng-benteng militer Jerman yang terdapat di Garis Siegfried dekat perbatasan dengan Belanda yang dikomandaninya. Disana rencananya Hitler akan mengalami “kecelakaan fatal” yang berakibat pada kematiannya. Hal ini telah direncanakan jauh-jauh hari oleh Hammerstein-Equord bersama kompatriotnya, Generaloberst Ludwig Beck (yang terlibat pula dalam Peristiwa 20 Juli 1944). Yang ada adalah, Hitler bukannya memenuhi undangan-undangan ini dan malahan mengkick balik Hammerstein-Equord dengan menempatkannya dalam daftar pensiun! 

Poltava 
Usaha pembunuhan lain terhadap Hitler telah direncanakan di Markas Besar Grup Tentara B di Walki dekat Poltava, Ukraina. Kali ini konspiratornya adalah General der Gebirgstruppe Karl Hubert Lanz, kepala staffnya Generalmajor Dr. Hans Speidel, dan Oberst Graf von Strachwitz yang merupakan perwira komandan resimen panzer Großdeutschland. Rencananya sendiri adalah menangkap Hitler dalam kunjungannya ke Grup Tentara B yang rencananya akan digelar di musim panas tahun 1943. Seperti yang telah terjadi dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, Hitler membatalkan rencana kunjungan tersebut di menit-menit terakhir dan memindahkan kunjungannya ke pasukannya yang sedang berjuang di Saporoshe lebih jauh ke Timur Rusia. 

Smolensk 
Tanggal 13 Maret 1943 tidak hanya satu, melainkan tiga, usaha pembunuhan terhadap Hitler telah direncanakan! Generalfeldmarschall Hans-Günther von Kluge, komandan Grup Tentara Tengah di Front Timur, akhirnya berhasil meyakinkan Hitler untuk mengadakan kunjungan ke markas besarnya di Smolensk. Ternyata beberapa staff Von Kluge telah berencana untuk melenyapkan nyawa Hitler dengan memanfaatkan momen kunjungan tersebut. Generalmajor Henning von Tresckow, yang sangat membenci Hitler dan Nazi, telah membuat 3 rencana pembunuhan yang dibuatnya bersama dengan Leutnant Fabian von Schlabrendorff, Oberst Rudolf von Gersdorff dan Hauptmann kavaleri Georg von Boeselager. 

Rencana pertama : Hauptmann Von Boeselager dan kompinya akan bertindak sebagai penjaga bersenjata iring-iringan rombongan Hitler. Dalam perjalanan dari lapangan terbang, rencananya akan dilakukan serangan terhadap mobil yang membawa Hitler. rencana ini dibatalkan ketika ternyata Hitler datang bersama dengan pengawalan ketat dari 50 orang SS bersenjata lengkap. 

Rencana kedua : usaha ini rencananya akan dilakukan pada saat acara makan siang di aula mess. Dengan mengikuti sinyal tertentu, Tresckow akan bangkit dari mejanya dan menembak Hitler pada saat Führer-nya sedang menikmati sayurannya. Tapi pemandangan aula yang dipenuhi oleh penjaga SS yang berada di dekat Hitler menimbulkan keraguan di hati Tresckow akan gagalnya rencana tersebut, sehingga sekali lagi rencana ini urung dilaksanakan. 

Rencana ketiga : Ketika Hitler menaiki pesawat yang akan membawanya kembali ke Berlin, Tresckow menginstruksikan kepada Schlabrendorff untuk menyerahkan bingkisan kepada Oberst Heinz Brandt yang akan ikut bersama Hitler dalam pesawat. Bingkisan tersebut, yang berisi dua botol Brandy, disebutkan sebagai hadiah untuk Generalmajor Helmuth Stieff di Berlin. Tersembunyi pula di dalamnya sebuah bom waktu yang dipicu oleh cairan asam (sama seperti model Rudolf von Gertsdorff). Bom itu ternyata kemudian gagal meledak gara-gara dinginnya udara di ketinggian membuat cairan asam yang dipasang di detonator menjadi beku. Ketika berita tentang Hitler telah mendarat dengan selamat di Berlin sampai ke telinga para konspirator, mereka buru-buru mengutus Schlabrendorff kesana dengan menggunakan pesawat kurir biasa untuk menukar bingkisan yang dibawa oleh Brandt dengan dua botol asli Brandy. 




Senin, 06 Maret 2017

  Arys (Orzysz) di Prusia Timur, 20 April 1944: Adolf Hitler dan para petinggi Nazi Jerman lainnya menyaksikan parade 20 buah Jagdpanzer 38 (Sd.Kfz.138/2) "Hetzer" ("Umpan" atau "Biangkerok") produksi pertama dalam jalur autobahn sebagai bagian dari perayaan ulangtahun suram sang Führer yang ke-55. Setelah acara demonstrasi usai mereka langsung dikirim kembali ke pabriknya karena proses produksinya yang masih belum sempurna! Foto atas, dari kiri ke kanan: Generaloberst Kurt Zeitzler (Chef des Generalstabes des Heeres), Reichsleiter Martin Bormann (Stabsleiter im Amt des Stellvertreters des Führers), Generalfeldmarschall Wilhelm Keitel (Chef des Oberkommando der Wehrmacht), Reichsmarschall Hermann Göring (Oberbefehlshaber der Luftwaffe), Hauptdienstleiter Dipl.-Ing. Karl-Otto Saur (Staatssekretär im Reichsministerium für Rüstung und Kriegsproduktion), perwira panzer tak dikenal, dan Adolf Hitler (Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht). Orang yang mengenakan seragam Oberleutnant Luftwaffe sambil memegang kamera film adalah Walter Frentz (21 Agustus 1907 - 6 Juli 2004) yang merupakan salah satu fotografer pribadi Adolf Hitler. Dari tahun 1939 s/d 1945 dia mengabadikan segala aktivitas pemimpin Jerman tersebut (juga orang-orang terdekatnya) melalui kamera foto dan film 
  Adolf Hitler (ketiga dari kanan, Führer und oberster Befehlshaber der Wehrmacht) menginspeksi salah satu dari 20 buah Jagdpanzer 38 (Sd.Kfz.138/2) "Hetzer" ("Umpan" atau "Biangkerok") produksi pertama saat berlangsungnya presentasi resmi menyambut hari ulangtahun Hitler yang ke-55 yang diadakan di Arys (Orzysz), Prusia Timur, 20 April 1944. Setelah acara demonstrasi usai mereka langsung dikirim kembali ke pabriknya karena proses produksinya yang masih belum sempurna! Nama "Hetzer" sendiri pada awalnya bukanlah nama umum dari kendaraan pemburu tank satu ini, dan kenyataannya disematkan ke prototipe serupa yang bernama E-10. Pabrikan pembuatnya, Škoda dari Cekoslowakia, selama beberapa waktu membuat kebingungan dalam dokumen-dokumen yang dibuatnya mengenai penggunaan dua nama tersebut, dan ini berlanjut sampai setelah pengiriman Jagdpanzer 38 ke unit pertamanya. Akibatnya, selama beberapa minggu pertama nama "Hetzer" digunakan secara luas sampai akhirnya terklarifikasi melalui pemberitahuan dari pusat. Klarifikasi ini bisa dibilang terlambat karena, seperti yang diberitakan oleh Heinz Guderian dalam kertas laporannya kepada Adolf Hitler, nama "Hetzer" sudah kadung digunakan sebagai panggilan kendaraan baru tersebut oleh para pasukan di garis depan. Sejarawan pasca-perang pun kemudian ikut-ikutan meniru penggunaan nama "Hetzer" dalam karya-karya mereka meskipun, dalam kenyataannya, dia tidak pernah digunakan dalam dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh OKW (Oberkommando der Wehrmacht)! 
Sumber:  http://alifrafikkhan.blogspot.co.id/search/label/Panzer%20Nazi

 Berada di timur-laut Ukraina, Kharkov terletak sekitar 800km selatan Moskow dan 418km timur Kiev. Saat ini Kharkov telah menjelma menjadi kota metropolis dengan penduduk lebih dari dua juta jiwa, meskipun dia telah menjadi kota besar dengan penduduk 300.000 jiwa pada saat berlangsungnya Revolusi Komunis tahun 1917 dan 830.000 jiwa pada tahun 1939. Dari tahun 1919 s/d 1934 Kharkov menjadi ibukota dari Republik Soviet Ukraina. Salah satu fitur utama dari Kharkov modern yang dibangun tahun 1930-an adalah kompleks Gosprom (Dewan Industri Negara) yang terletak di lapangan Dzerzhinsky - yang disebut-sebut sebagai lapangan terluas se Eropa! Pada masa Perang Dunia II kota Kharkov berganti tangan empat kali dari bulan Oktober 1941 s/d Agustus 1943, dan setiap pertempuran selalu berpusat pada lapangan tersebut. Foto yang memperlihatkan wilayah sekitar Gosprom ini diambil pada tanggal 16 Februari 1943 - hari dimana Tentara Merah merebut Kharkov dari tangan Jerman untuk pertama kalinya

Kota Kharkov pertama kali jatuh ke tangan Jerman tanggal 24 Oktober 1941 ketika 57. Infanterie-Division merebut kota tersebut setelah pertempuran jalanan yang sengit. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Reindl ini memperlihatkan para prajurit dari divisi tersebut sedang berjalan melintasi salah satu barikade Soviet yang melintang di jalan Sverdlov, jalan utama menuju Kharkov dari arah barat
Kota Kharkov pertama kali jatuh ke tangan Jerman tanggal 24 Oktober 1941 ketika 57. Infanterie-Division merebut kota tersebut setelah pertempuran jalanan yang sengit. Foto yang diambil oleh Kriegsberichter Schmidt ini memperlihatkan para prajurit dari divisi tersebut sedang berjalan melintasi salah satu barikade Soviet yang melintang di jalan Sverdlov, jalan utama menuju Kharkov dari arah barat. Di latar belakang kita bisa melihat jembatan yang melintasi rel kereta api menuju Kharkov
Prajurit Jerman dari 57. Infanterie-Division bergerak ke arah kota Kharkov melewati sebuah viaduk (jembatan di atas jalan) yang sudah rusak. Viaduk ini nantinya diledakkan di akhir perang untuk diganti dengan jembatan baru yang mempunyai desain berbeda. Foto di atas diambil oleh Kriegsberichter Heinz Mittelstaedt bulan Oktober 1941 saat berlangsung Pertempuran Kharkov Pertama

Sumber: http://alifrafikkhan.blogspot.co.id/2012/09/album-foto-pertempuran-kharkov.html